"kalau ga punya identitas yang kuat akhirnya cuma perang harga"
Hi Crideans, Selamat datang di post ketiga Cridea. Di minggu yang baru ini Crideator (Cridea Creator - Nama admin sosmed Cridea) pengen ngebahas tentang apakah branding yang kuat otomatis meningkatkan penjualan?
Sebelum jauh masuk ke dalam topik, kita bahas pelan-pelan dulu tentang branding.
Jadi sederhananya branding itu kaya identitas.
contohnya Nike dengan tagline just do it, memberikan branding bahwa brand tersebut selalu bisa membawa harapan dan motivasi pada orang yang menggunakan produknya. Brand Nike tidak akan melakukan teknik penjualan, atau membuat iklan dsb, dengan cara yang tidak sesuai dengan brand nya. Nike fokus menjual "hope" kepada audience.
contoh lainnya adalah Go-jek. dengan warna hijau nya, tentunya Go-jek konsisten menggunakan warna hijau untuk iklan dan semua kontennya. termasuk dengan branding karya anak bangsa nya, Go-jek kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia untuk berbagai campaignnya.
Dari 2 contoh diatas, semoga Crideans mulai paham bahwa branding merupakan Identitas meliputi Karakter, Cara berkata-kata, Isi Konten, Warna, dsb. Sama halnya dengan manusia, brand juga perlu konsisten dengan cara bicara, isi pembicaraan, dan pesan yang disampaikan.
So, masuk ke topik kita yaitu jika Crideans sudah melakukan branding yang benar tapi kenapa audiens masih belum berpengaruh kepada conversion?
*conversions (penjualan, download apps, visit website, dll)
Ada beberapa hal yang dapat Crideator simpulkan dari pengalaman kami.
Branding yang salah
Branding memang terlihat sederhana, namun pada dasarnya branding merupakan long term activity yang harus selalu di optimalkan. Kesalahan paling umum dalam branding yang sering dilakukan adalah ketidaksesuaian pilihan visual terhadap pesan yang ingin disampaikan. warna tidak sesuai, bentuk logo yang kurang simple sehingga sulit diingat, konten sosial media yang terlalu ramai sehingga informasi menjadi tumpang tindih, dan lain lain.
Tidak konsisten
Mungkin kamu sudah punya logo yang baik, warna yang sesuai, namun ketidak konsisten-an menjadi awal kehancuran branding kamu. memang membuat konten membutuhkan ketekunan dan kegigihan. dari mencari ide, mencari konsep untuk mengeksekusi, tentunya disanalah Cridea Studio dapat membantu anda, menjaga konsistensi dalam membuat konten.
Tidak sesuai market
Kesalahan yang paling banyak dilakukan juga merupakan kesalahan menentukan market. ada beberapa kategori yang dapat Crideans gunakan untuk menentukan kategori market. bisa dari status sosial, umur, demografis. nah masing-masing kriteria memiliki preferensi yang berbeda dalam proses mengenal brand. contoh, jika produk anda merupakan produk dengan market kelas sosial A (kelas atas), maka iklan, logo, warna yang dipilih jangan sampai terlalu ramai, harus memiliki konten yang minimalis, elegan. Yang terpenting identifikasi lah market anda.
Dari Hal-hal diatas dapat disimpulkan kekuatan branding tidak berbanding lurus dengan target conversion anda. ada lebih banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dibanding hanya menentukan branding visual. TAPI, jika brand yang sudah memiliki visual kuat saja masih belum tentu memiliki penjualan yang kuat, apalagi yang belum?
ujung-ujung nya anda hanya akan berperang soal harga, and it's so exhausting man.
Comments